ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN BALITA DI RT 02 / RW VII DUSUN KARANG MALANG DESA BATUSARI KECEMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR STAGE KEPERAWATAN KELUARGA
PADA PROGRAM PROFESI NERS
DISUSUN OLEH :
ABDUL MUTALIB LESNUSSA, S.Kep
G3A011118
PEMBIMBING :
Ns. HERYANTO A. N., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom
PROGRAM PROFESI
KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SEMARANG
TAHUN 2012
A.
Pengkajian
1.
Data
umum
a. Nama
kepala keluarga : Tn.K
b. Umur : 24 tahun
c. Alamat : Rw 07/ Rt 02 Desa Karang Malang
Kelurahan Batusari Kab Demak
Kelurahan Batusari Kab Demak
d. Pekerjaan : Petani
e. Pendidikan : SMP
f. Agama : Islam
g. Suku
bangsa : Suku Jawa (jawa tengah)
h. Komposisi
keluarga :
No
|
Nama
|
Gender
|
Hubungan Keluarga
|
Umur
|
Pendidikan
|
Agama
|
Pekerjaan
|
Status Imunisasi
|
Ket.
|
||||
BCG
|
Polio
|
DPT
|
Hep
|
Campak
|
|||||||||
1.
2.
3.
4.
5
6.
7.
|
Bp. B
Ny. S
Ny. K
Ny. A
An. S
An. I
An. N
|
♂
♀
♂
♀
♂
♂
♂
|
KK
istri
An. mantu
Anak
Anak
Anak
Anak Ny. S
|
40 th
37 th
24 th
19 th
15 th
11 th
7 bln
|
SD
SD
SMA
SMP
SMP
SD
-
|
Islam
Isalam
Isalam
Islam
Islam
Islam
islam
|
Sawasta
Sawasta
-
Swasta
Sekolah
-
|
V
V
V
V
V
|
V
V
V
V
V
|
V
V
V
V
V
|
V
V
V
V
V
|
V
V
V
V
|
Lengkap
Lengkap
Lengkap
lengkap
Belum lengkap
|
i.
Status imunisasi anggota keluarga balita
Ibu A melakukan
persalinan An N di bidan dan mendapatkan imunisasi BCG (1), Hepatitis B (1),
dan polio (1). Dan setelah itu An N
sudah mendapat imunisasi di Puskesmas dan karena umur An. N baru 7 bulan
sehingga belum bisa mendapatkan imunisasi campak sehingga Ny. A mengatakan
tunggu sampai An. N berumur 9 bulan baru dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan imunisasi campak.
j.
Genogram
k.
Tipe keluarga : Extended Family
(Keluarga Besar)
Tipe
keluarga bpk. K yaitu Extended family karena bpk. K tinggal bersama istri, anak
dan anak yang sudah menikah dengan tahap keluarga dengan Balita.
l.
Aktivitas rekreasi keluarga :
Aktivitas
rekreasi keluarga bpk. K yang sering dilakukan adalah menonton televisi bersama
dan mendengarkan radio. Keluarga bpk K hampir tiap malam menonton televisi
bersama dan mendengarkan radio ketika pagi hari saat bpk K dan ibu K memasak
atau mencuci.
2.
Tahap
perkembangan keluarga
a. Tahap
perkembangan kelaurga saat ini
Tahap pekembangan
keluarga Bp. K saat ini yaitu keluarga dengan Balita. Keluarga Bp.K dan Ny. A
baru mempunyai ank 1 yang berumur 7 bulan yang tinggal bersama dengan orang tuanya
yaitu Bp.B
b. Tahap
perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas Perkembangan
|
Terpenuhi
|
Tidak terpenuhi
|
|
√
|
-
|
|
√
|
-
|
|
√
|
-
|
c. Riwayat
keluarga besar
Bpk. B dan ibu S tidak
memiki penyakit keturunan dan sakit yang diderita oleh bpk B maupun ibu B
seperti batuk dan flu. Pengobatan yang dilakukan keluarga bpk. B ketika
menderita sakit hanya mengkonsumsi obat yang di beli di warung, dan Bp.K dan
Ibu A tidak memiliki penyakit keturunan dan sakit yang diderita Bp.K Dn Ibu.A
seperti batuk dan flu dan An N pernah 1
bulan yang lalu pernah menderita panas
dan batuk. Keluarga juga tidak membawanya ke pelayanan kesehatan namun dibawa
ke dukun atau kyai.
d. Riwayat
keluarga sebelumnya
Keluarga dari bpk K
maupun dari ibu A tidak mempunyai penyakit keturunan maupun penyakit menular.
3.
Lingkungan
a. Karasteristik
rumah
1.
JALAN
RAYA
|
F
A D
E C A B
|
Keterangan
:
A
:Kamar tidur
B :Ruang tamu
C :Tempat makan
D :Ruang keluarga
E :Dapur
F :PDAM dan kamar mandi
2.
Keadaan lingkungan dalam rumah
Rumah
terdiri dari beberapa ruang yaitu ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga,
dapur, kamar mandi. Rumah terlihat bersih tapi kurang rapi. Bpk. K dan Ibu A
menggunakan barang-barang elektronik yaitu televise dan radio.
3.
Keadaan lingkungan di luar rumah
a)
Pemanfaatan halaman
Rumah
bpk K dan Ibu A mempunyai halaman yang
luas dan mempunyai 6 pot tanaman bunga.
b)
Sumber air minum
Sumber
air minum yang digunakan dari PDAM. PDAM juga digunakan untuk mencuci, mandi,
dan kebutuhan sehari-hari lainya berasal dari air PDAM.
c)
Pembuangan air kotor
Pembuangan
air kotor keluarga bpk.K dialirkan ke saluran air (selokan) yang menuju ke
kebun.
d)
Pembuangan sampah
Pembuangan
sampah keluarga bpk. K dibuang di belakang rumah yang sudah di buat “luwangan”.
e)
Jamban
Bpk
K sudah mempunyai jamban (WC tertutup) dan seputank sendiri
f)
Sumber pencemaran
Rumah
bpk K teletak ditengah-tengah pemukiman warga tetapi di sekeliling rumahnya
tidak ada warga yang memproduksi tahu maupun tempe sehingga tidak ada
pencemaran udara. Pencemaran bunyi di rumahnya ada ketika ada tetangga yang
mengadakan acara pernikahan atau khitanan, salain itu teriakan anak kecil atau
tetangga sebelahnya. Pencemaran air tidak ada karena jarak septi tank dan sumur
dari keluarga bpk K cukup jauh.
g)
Sanitasi rumah
Rumah
keluarga bpk K terdapat kamar mandi dan setiap ruangan juga terdapat jendela.
b.
Karakteristik tetangga dan komunitas
Tempat
tinggal bpk. K dan Ny.A terletak di desa yang cukup dekat dari kecamatan dengan
tipe tempat tinggal pemukiman warga. Rumah-rumah warga saling berdekatan dan
setiap warga saling mengenal. Rapat Rt/ Rw dan pengajian dilakukan setiap
sebulan sekali. Bpk. K dan Ny. A aktif ikut kumpulan Rt dan pengajian.
c.
Mobiltas geografi keluarga
Keluarga
bpk K semenjak menikah sudah tinggal di desa Karang Malang Rw 07/Rt 02 yang rumahnya merupakan rumah dari orang tua
ibu A dan tinggal bersama orang tua Ibu. A..
d.
Perkumpulan keluarga dan interaksi
dengan masyarakat
Keluarga
bpk. K berkumpul dengan anggota keluarga setiap hari. Keluarga bpk. K mempunyai
kebiasaan makan bersama dan kegiatan pada malam hari yaitu menonton TV bersama.
Keluarga bpk K berkumpul dengan keluarganya setiap setahun sekali saat lebaran
tiba karena orang tuanya tinggal di Jakarta.
e.
Sistem pendukung keluarga
Keadaan
bpk. K dan ibu A sekarang dalam keadaan sehat. Tetapi tempat pelayanan
kesehatan dari rumahnya jauh. Keluarga mempunyai kamar mandi, WC, setiap ruang
ada jendelanya, setiap 2 minggu rumah baru dibersihkan. Selain itu alat
transportasi yang mendukung ada sepeda dan sepeda motor.
4.
Struktur
kekuatan keluarga
a. Pola
komunikasi
Keluarga berkomunikasi
setiap hari dengan mengguankan bahasa jawa dan sering dilakukan secara lisan
dan langsung. Frekuensi berkomunikasi dengan anggota keluarga juga banyak
karena setiap hari berkumpul.
b. Struktur
kekuatan keluarga
Pengambilan keputusan
dalam keluarga bpk. K dan Ibu.A dimulai dengan berdikusi terlebih dahulu.
Ketika ada masalah atau pengambilan keputusan untuk tempat tinggal dan
pekerjaan juga dilakukan dengan musyawarah.
c. Struktur
peran formal dan informal
Peran yang dijalankan
di keluarga bpk K sudah sesuai dengan peranya masing-masing dan tidak ada
konflik peran. Model peran dalam keluarga bpk K yaitu bpk K karena anak-anaknya
lebih sering meniru perilaku bapaknya dan lebih dekat dengannya.
d. Nilai
dan norma
Nilai dan norma yang
dianut sesuai dengan agama dan yang ada dimasyarakat. nilai dan norma yang
dianut. Keluarga juga selalu menjalankan sholat wajib dan ngaji.
5.
Fungsi
keluarga
a. Fungsi
biologis
1) Keadaan
kesehatan
Anggota keluarga bpk K
dalam keadaan sehat. Tidak ada laporan mengenai keluhan kesehatan.
2) Kebersihan
perseorangan
Kebersihan perseorangan
dari keluarga bpk. K dilihat dari bajunya bersih. Seluruh anggota juga setiap
hari mandi dan menggosok giginya.
3) Penyakit
yang sering diderita
Penyakit yang sering
diderita seperti batuk dan flu.
4) Penyakit
keturunan
Keluarga dari bpk. K
maupun dari ibu A tidak ada penyakit keturunan.
5) Penyakit
kronis/menular
Bpk.
K dan ibu A tidak punya penyakit kronis atau menular.
6) Kecatatan
Anggota keluarga bpk K
tidak ada yang memiliki kecatatan.
7) Pola
makan
Kebiasaan
makan keluarga setiap hari makan 2 kali.
8)
Pola istirahat
Pola istirahat keluarga
bpk K dan Ibu.A hampir setiap hari
seluruh anggota tidur pukul 21.00 kecuali kalau ada acara seperti menonton
sepak bola atau ada pengajian anggota keluarga tidur setelah acaranaya selesai.
Ibu A dan An N setiap hari tidur siang.
b. Fungsi
psikologis
1) Keadaan
emosi
Keadaan emosi dari
keluarga bapak K semua anggota keluarganya bisa mengontrol emosinya. Ketika
sedih maupun senang anggota keluarga bisa mengendalikan emosinya sehingga tidak
ada ekspresi yang berlebihan.
2) Kebiasaan
buruk
Kebiasaan buruk An N
sering menangis apabila diganggu oleh orang lain dan An.N apabila di gendong
sama orang lain sering menangis.
3) Pengambilan
keputusan
Pengambilan keputusan
di keluarga bpk. K diawali dengan musyawarah terlebih dahulu.
4) Ketergantungan
obat/bahan
Keluarga bpk K tidak
memiliki ketergantungan terhadap obat.
5) Mencari
pelayanan kesehatan
Ketika salah anggota
keluarganya ada yang sakit seperti batuk atau flu di beli obat di warung dan
apabila tidak sembuh-sembuh baru di bawa ke tempat pelayanan kesehatan.
c. Fungsi
sosial
1) Tingkat
pendidikan
Tingkat pendidikan bpk.
K lulus SMA, ibu A lulus SMP, dan An T
belum sekolah.
2) Hubungan
interkeluarga
Hubungan interkeluarga baik
yang dibuktikan dengan komunikasi keluarga yang lancar dan adanya keterbukaan
satu sama lain.
3) Hubungan
dengan orang lain
Hubungan dengan
tetangga baik karena keluarga juga saling mengenal dan saling membantu ketika
ada yang membutuhkan. Kerja bakti juga sering diikuti oleh keluarga bpk B.
4) Kegiatan
organisasi sosial
Kegiatan organisasi
sosial yang di ikuti adalah perkumpulan RT dan pengajian di desa setempat.
d. Fungsi
spiritual
1) Kegiatan
ibadah
Keluarga jarang
melalukan sholat dimushola tetapi setiap ada pengajian ibu K mengikuti.
Keluarga menjalankan sholat dirumah. Selain itu sering melakukan ziarah kubur
ke makam.
2) Keyakinan
kesehatan
Keluarga bpk K ketika
ada anggota keluarga yang sakit di beri obat di warung dan kalau tidak sembuh
baru dibawa ke tempat pelayanan kesehatan.
e. Fungsi
kultural
1) Pengambilan
keputusan
Pengambilan keputusan
dalam keluarga diawali dengan musyawarah.
2) Adat
yang berpengaruh terhadap kesehatan
Keluarga bapak K dan
Ibu. A mengatakan tidak ada adat kepercayaan yang berpengaruh terhadap
kesehatan.
3) Tabu-tabu
Keluarga bpk. K sudah
menganggap tidak ada hal yang tabu.
f. Fungsi
reproduksi
Ibu A tidak menggunakan
alat kontrasepsi dan keluarga bpk W masih menginginkan punya anak lagi. Ibu K
tidak menggunakan alat kontrasepsi KB setelah punya anak pertama.
g. Fungsi
ekonomi
1) Penghasilan
Penghasilan keluarga
bpk K dari usahanya yaitu Rp. 800.000,00 perbulan.
2) Keadaan
ekonomi
Keadaan ekonomi dari
keluarga bpk W dilihat dari penghasilan rata-ratanya Rp. 800.000,00/bulan cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan gaya hidup sederhana
3) Keadaan
sosial ekonomi
Keadaan sosial ekonomi
bpk. K yang dilakukan ketika bulan puasa dengan membayar zakat.
h. Fungsi
afektif
Anggota
keluarga bpk K dan Ibu A tinggal dalam satu rumah, dengan anaknya, Bp.B, Ibu S
dan 2 saudara laki-laki dari Ibu A. jadi jumlah keluarga yang berada di dalam
satu rumah Bp. K ada 7 orang dan mereka merasa saling memiliki satu sama lain.
Antar anggota keluarga mendukung semua kegiatan yang akan dilakukan oleh
anggota keluarganya selagi itu masih dalam kegiatan yang positif.
i.
Fungsi perawatan kesehatan keluarga
1) Mengenal
masalah
Keluarga bpk. K belum
mampu mengenali masalah yang terjadi pada keluarganya.
2) Mengambil
keputusan yang tepat
Pengambilan keputusan
pada keluarga bpk. K diawali dengan musyawarah terlebih dahulu dan untuk
pengambilan keputusan terhadap masalah kesehatan pada keluarga bpk. K sudah
mempunyai kebiasaan ketika salah satu anggota keluarga sakit akan diberi obat
di warung dan dibawa ke pelayanan kesehatan / puskesmas.
3) Merawat
anggota keluarga yang sakit
Keluarga bpk. k selalu
merawat anggota keluarga yang sakit walaupun tidak tahu penyebab sakitnya.
4) Memelihara
lingkungan yang mendukung kesehatan
Keluarga bpk. K selalu
membersihkan lingkungan rumah setiap hari tetapi penataan barang-barangnya
kurang rapi.
5) Memanfaatkan
fasilitas kesehatan
Keluarga bpk. K kurang
memanfaatkan pelayanan kesehatan karena pada saat An. N sakit msih membeli obat
di warung dan apabila tidak sembuh baru dibawa ke tempat pelayanan kesehatan.
6.
Stressor
dan mekanisme koping
a. Stressor
jangka panjang dan pendek
Stressor jangka panjang
dari keluarga bpk. K yaitu An N yang sudah berumur 7 bulan tetapi belum bisa
duduk dengan sendiri.
b. Kemampuan
berespon terhadap stressor
Keluarga mampu
menyadari adanya masalah tetapi keluarga tidak mengetahui penyebab sakit dan
keterlambatan perkembangan An N. Keluarga juga tidak mengetahui cara
menyeselaikan masalahnya..
c. Strategi
koping yang digunakan
Keluarga berdiskusi
dalam menyelesaikan masalah.
d.
Strategi adaptasi disfungsional
7.
Pemeriksaan
fisik
Px Fisik
|
Nama anggota keluarga
|
||||||
Tn. B
|
Ny. S
|
Tn.K
|
Ny.A
|
An. S
|
An. I
|
An. N
|
|
TD
|
130/90 mmHg
|
160/100 mmHg
|
170/100 mmHg
|
120/70 mmHg
|
120/80 mmHg
|
110/90 mmHg
|
--
|
N
|
88 x/mnt
|
80/mnt
|
80 x/mnt
|
88 x/mnt
|
80 x/mnt
|
78x/mnt
|
78x/mnt
|
RR
|
20 x/mnt
|
24 x/mnt
|
20 x/mnt
|
20 x/mnt
|
20 x/mnt
|
20x/mnt
|
20x/mnt
|
BB
|
55 Kg
|
65 Kg
|
45 Kg
|
45 Kg
|
56 Kg
|
48 kg
|
30 kg
|
Kepala
|
Mesocepal
|
Mesocepal
|
Mesocepal
|
Mesocepal
|
Mesocepal
|
Mesocepal
|
Mesocepal
|
Rambut
|
Kulit kepala bersih, rambut hitam, tidak mudah dicabut.
|
Kulit kepala bersih, rambut hitam, tidak mudah dicabut.
|
Kulit kepala bersih, rambut beruban, tidak mudah dicabut.
|
Kulit kepala bersih, rambut hitam, tidak mudah dicabut.
|
Kulit kepala
bersih, rambut hitam, tidak mudah dicabut.
|
Kulit kepala
bersih, rambut hitam, tidak mudah dicabut.
|
|
Konjungtiva
|
Tidak anemis
|
Tidak anemis
|
Tidak anemis
|
Tidak anemis
|
Tidak anemis
|
Tidak anemis
|
Tidak anemis
|
Sklera
|
Tidak ikterik
|
Tidak ikterik
|
Tidak ikterik
|
Tidak ikterik
|
Tidak ikterik
|
Tidak ikterik
|
Tidak ikterik
|
Lensa
|
Tidak keruh
|
Tidak keruh
|
Tidak keruh
|
Tidak keruh
|
Tidak keruh
|
Tidak keruh
|
Tidak keruh
|
Hidung
|
Tidak ada polip
|
Tidak ada polip
|
Tidak ada polip
|
Tidak ada polip
|
Tidak ada polip
|
Tidak ada polip
|
Tidak ada polip
|
Telinga
|
Tidak ada impaksi serumen
|
Tidak ada impaksi
serumen
|
Tidak ada impaksi
serumen
|
Tidak ada impaksi
serumen
|
Tidak ada impaksi
serumen
|
Tidak ada impaksi
serumen
|
Tidak ada impaksi
serumen
|
Mulut
|
Mukosa bibir lembab
|
Mukosa bibir lembab
|
Mukosa bibir lembab
|
Mukosa bibir lembab
|
Mukosa bibir lembab
|
Mukosa bibir lembab
|
Mukosa bibir lembab
|
Leher
|
Tdk ada pembesaran kelenjar thyroid.
|
Tdk ada pembesaran kelenjar thyroid
|
Tdk ada pembesaran kelenjar thyroid
|
Tdk ada pembesaran kelenjar thyroid.
|
Tdk ada pembesaran kelenjar thyroid.
|
Tdk ada pembesaran kelenjar thyroid.
|
Tdk ada pembesaran kelenjar thyroid.
|
Dada
|
Pengembangan dada simetris, tidak ada suara napas tambahan,
bunyi jantung I,II normal.
|
Pengembangan dada simetris, tidak ada suara napas tambahan,
bunyi jantung I,II normal.
|
Pengembangan dada simetris, tidak ada suara napas tambahan,
bunyi jantung I,II normal.
|
Pengembangan dada simetris, tidak ada suara napas tambahan,
bunyi jantung I,II normal.
|
Pengembangan dada simetris, tidak ada suara napas tambahan,
bunyi jantung I,II normal.
|
Pengembangan dada simetris, tidak ada suara napas tambahan,
bunyi jantung I,II normal.
|
Pengembangan dada simetris, tidak ada suara napas tambahan,
bunyi jantung I,II normal.
|
Abdomen
|
Perut datar, bising usus nornal 7 x/menit (n=5-20 x/menit),
suara tympani, tidak ada nyeri.
|
Perut datar, bising usus nornal 7 x/menit (n=5-20 x/menit),
suara tympani, tidak ada nyeri.
|
Perut datar, bising usus nornal 7 x/menit (n=5-20 x/menit),
suara tympani, tidak ada nyeri.
|
Perut datar, bising usus nornal 7 x/menit (n=5-20 x/menit),
suara tympani, tidak ada nyeri.
|
Perut datar, bising usus nornal 7 x/menit (n=5-20 x/menit),
suara tympani, tidak ada nyeri.
|
Perut datar, bising usus nornal 7 x/menit (n=5-20 x/menit),
suara tympani, tidak ada nyeri.
Perut datar, bising usus nornal 7 x/menit (n=5-20 x/menit),
suara tympani, tidak ada nyeri.
|
|
Ekstremitas
|
Tidak ada edema, kekuatan otot +, tonus otot baik
|
Tidak ada edema, kekuatan otot +, tonus otot baik
|
Tidak ada edema, kekuatan otot baik. tonus otot baik
|
Tidak ada edema, kekuatan otot +, tonus otot baik
|
Tidak ada edema, kekuatan otot +, tonus otot baik
|
Tidak ada edema, kekuatan otot +, tonus otot baik
|
Tidak ada edema, kekuatan otot +, tonus otot baik
|
Kulit
|
Sawo matang
|
Sawo matang
|
Sawo matang
|
Sawo matang
|
Sawo matang
|
Sawo matang
|
Sawo matang
|
Turgor kulit
|
Turgor kulit kenyal
|
Turgor kulit kenyal
|
Turgor kulit kenyal
|
Turgor kulit kenyal
|
Turgor kulit kenyal
|
Turgor kulit kenyal
|
Turgor kulit kenyal
|
8.
Harapan
keluarga
a. Keluarga
Tn. K dan Ny. A yaitu An N segera ingin mengetahuai cara untuk mengobati An. N
agar tidak batuk dan flu lagi dan sembuh seperti semula.
b. Keluarga
Tn. K dan Ny. A yaitu bisa menangani Ny. S yang mengalami hipertensi.
B.
Analisa
data
No.
|
Hari / tanggal
|
Data Fokus
|
Masalah Keperawatan
|
Paraf
|
1.
|
Minggu
22/07 /12
08.30 WIB
|
Data
Subjektif:
Ø
Keluarga Tn. K mengatakan bahwa ibu mertuanya Ny. S sudah lama menderita hipertensi
Ø
Keluarga Tn. K mengatakan bahwa ibu mertuanya Ny. S sudah 1 tahun menderita hiperttensi
Ø
Keluarga mengatakan
bahwa Ny. S sering merasakan pusing dan terasa
pegal di leher bagian belakang.
Ø
Keluarga mengatakan Ny. S jika pusing berlebihan, badan terasa
lemas dan tidak kuat bangun.
Ø
Keluarga mengatakan
belum tahu apa itu hipertensi, tanda dan gejala, penyebab, akibat serta merawat
anggota keluarga yang menderita hipertensi.
Ø
Keluarga mengatakan
Ny. S memeriksakan dirinya hanya saat sakit saja..
Data
Objektif:
Ø
Tekanan darah Ny. S : 160/100 mmHg
Ø
N : 80 x/mnt
Ø
Cap ref < 3 detik
Ø
Konjungtiva tidak anemis
Ø
Tidak pucat
Ø Tidak ada sianosis
Ø Ny. S sedang tidak banyak melakukan
aktifitas
|
Gangguan perfusi jaringan serebral
pada keluarga Tn. K khususnya pada ibu mertuanya Ny. S b.d ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi
|
Talib
|
2.
|
Selasa
24
/07/12
20.00
WIB
|
Data Subjektif:
Ø Ny. A
mengatakan bahwa anaknya mengalami batuk pilek
selama 3 hari
Ø Ny. A mengatakan tenggorokannya sakit saat dibuat
menelan.
Ø Ny. A mengatakan hidungnya mengeluarkan sekret yang
berwarna kehijau-hijauan.
Ø Ny. A mengatakan tidak tahu pengertian,
penyebab, tanda dan gejala serta cara perawatan ISPA.
Ø Ny. A mengatakan bahwa belum tahu akibat lanjut
dari ISPA jika tidak segera
ditangani.
Ø Ny. A mengatakan jika anaknya batuk pilek hanya
dibelikan obat dari warung.
Ø Ny. A mengatakan tidak tahu cara memodifikasi
lingkungan yang tepat bagi penderita ISPA.
Ø Ny. A mengatakan bahwa An. D belum diperiksakan ke
pelayanan kesehatan
Data Objektif :
Ø An. N sering
batuk dan bersin dan hidung An. A keluar sekret.
Ø RR An. N : 29 x/menit.
Ø Perabotan rumah terdapat banyak debu.
Ø Rumah keluarga An. N dekat dengan jalan raya.
Ø Keluarga An. N mengolah sampah dengan cara dibakar.
Ø Keluarga An. N hanya membersihkan lantai rumah dengan
cara disapu.
|
Ketidak
efektifan bersihan jalan nafas pada keluaraga Tn. K khususnya pada An. N b/d Ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit ISPA
|
Talib
|
A.
Skoring Masalah
1.
Gangguan perfusi jaringan cerebral pada keluarga Tn. K khususnya pada ibu
mertuanya Ny. S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita
hipertensi’
Kriteria
|
Skor
|
Bobot
|
Nilai
|
Pembenaran
|
a. Sifat masalah:
Aktual
|
3/3
|
1
|
1
|
Pada saat pengkajian Tn N mengalami pusing dan segera
memerlukan penanganan yang secepatnya untuk mencegah peningkatan tekanan
darah atau terjadinya komplikasi akibat peningkatan tekanan darah.
|
b. Kemungkinan
masalah dapat diubah :
Hanya sebagian
|
1/2
|
2
|
1
|
Masalah dapat diatasi sebagian karena keluarga kurang memiliki
pengetahuan tentang cara merawat
anggota keluarga yang menderita tekanan darah tinggi.
|
c. Kemungkinan
masalah dapat dicegah :
Sedang
|
2/3
|
1
|
2/3
|
Masalah dapat diubah karena penyakit hipertensi meruapakan suatu penyakit
yang dapat dipertahanakan dengan menjaga keseim bangan tekanan darah.
|
d. Menonjolnya
masalah :
Masalah dirasakan tidak perlu ditangani
|
1/2
|
1
|
½
|
Kebiasaan dalam mengatasi msalah yang sederhana
menyebabkan masalah tidak dianggap serius oleh klien dan keluarga
|
Jumlah
|
3 1/6
|
2.
Ketidak efektifan bersihan jalan nafas pada
keluaraga Tn. K khususnya pada An. N b/d Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit ISPA.
Kriteria
|
Skor
|
Bobot
|
Nilai
|
Pembenaran
|
a. Sifat masalah :
Aktual
|
3/3
|
1
|
1
|
Masalah kesehatan yang dialami oleh Tn. K khususnya An. N
bersifat actual dan perlu segera ditangani karena bisa menimbulkan
memberatnya masalah kesehatan.
|
b. Kemungkinan
masalah dapat diubah :
Mudah
|
1/2
|
2
|
1
|
Keluarga Tn. K belum mendapatkan informasi yang tepat tentang
bagaimana cara merawat anggota keluarga yang sakit, tingkat pendidikan Tn. K
hanya lulusan SMA saja.
|
c. Kemungkinan
masalah dapat dicegah :
Sedang
|
2/3
|
1
|
2/3
|
Masalah kesehatan yang terjadi pada Tn. K dapat dicegah agar
tidak menjadi semakin parah apabila keluarga melalukan tindakan dengan
merawat anggota keluarga yang sakit.
|
d. Menonjolnya
masalah :
masalah dirasakan, tidak segera
ditangani
|
1/2
|
1
|
½
|
Menurut keluarga Tn. K, keluarga merasakan masalah ini termasuk
masalah yang besar jika tidak ditangani menimbulkan komplikasi yang lain.
|
Jumlah
|
3 1/6
|
B.
Diagnosa
Keperawtan
1.
Gangguan perfusi jaringan cerebral pada keluarga Tn. K khususnya pada ibu
mertuanya Ny. S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita
hipertensi’
2.
Ketidak efektifan bersihan jalan nafas pada
keluaraga Tn. K khususnya pada An. N b/d Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit ISPA.
C.
Rencana Keperawatan Keluarga
Nama
KK : Tn. K
Alamat :
RT 02 RW 07 Desa Karang Malang Kelurahan Batursari Kab. Demak
Tgl
|
Diagnosa
keperawatan keluarga
|
Tujuan
|
Kriteria evaluasi
|
Intervensi
|
||
Umum
|
Khusus
|
Kriteria
|
Standar
|
|||
Senin
23/07/12
Jam 20.00 WIB
|
1. Gangguan perfusi jaringan cerebral pada keluarga Tn. K khususnya
pada Ny. S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita hiopertensi.
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 minggu tidak terjadi gangguan
perfusi gangguan perfusi jaringan cerebral.
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30
menit, keluarga mampu mengenal masalah kesehatan hipertensi,
dengan mampu :
1.
Dapat mengenal hipertensi dengan mampu
:
1.1.
Menyebutkan pengertian hipertensi
1.2.
Menyebutkan penyebab hipertensi
1.3.
Menyebutkan jenis-jenis
hipertensi
1.4.
Menyebutkan tanda dan gejala
hipertensi
1.5. Mengidentifikasi
keluarga yang menderita hipertensi
|
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon afektif |
Hipertensi
adalah kenaikan tekanan darah lebih dari 140/ 100 mmHg
Hipertensi disebabkan oleh :
1.
Stress
2.
Kegemukan
3.
Faktor keturunan
4.
Merokok
5.
Alkohol
6.
Faktor lingkungan : bising, gadung,
lingkungan yang tidak rapi
Menyebutkan
jenis-jenis hipertensi adalah:
1.
Hipertensi ringan : tekanan darah
antara 140 – 159 mmHg
2.
Hipertensi sedang : antara 160 – 179
mmHg
3.
Hipertensi berat : antara 180 – 209
mmHg
4.
Hipertensi berat : diatas 210 mmHg.
Menyebutkan minimal 4 dari 7 tanda dan gejala hipertensi :
1.
Sakit kepela
2.
Pusing
3.
Lemas
4.
Sesak napas
5.
Kesemutan
6.
Kelelahan
7.
Rasa berat di tengkuk
Keluarga mengetahui bahwa Ny. J dan Ny. S menderita hipertensi
|
1.1.1 Diskusikan
dengan keluarga tentang pengertian hipertensi dengan
lembar balik atau leaflet
1.1.2
Beri kesempatan keluarga bertanya
1.1.3 Tanyakan
kembali hal yang telah dijelaskan
1.1.4
Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar
1.2.1.
Diskusikan dengan keluarga tentang
penyebab hipertensi dengan lembar balik atau leaflet
1.2.2.
Beri kesempatan keluarga bertanya
tentang hal yang belum jelas
1.2.3.
Tanyakan kembali tentang hal yang
telah didiskusikan
1.2.4.
Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar
1.3.1. Diskusikan
dengan keluarga tentang
jenis-jenis hipertensi dengan lembar balik atau leaflet
1.3.2.
Beri kesempatan keluarga bertanya
1.3.3. Tanyakan
kembali hal yang telah dijelaskan
1.3.4.
Beri reinforcement atas jawaban yang benar
1.4.1. Diskusikan
dengan keluarga tentang tanda dan gejala penyebab hipertensi dengan
menggunakan lembar balik dan leaflet
1.4.2.
Beri kesempatan keluarga bertanya
tentang hal yang belum jelas
1.4.3. Tanyakan
kembali hal yang telah dijelaskan
1.4.4.
Beri reinforcement atas keberhasilan keluarga
1.5.1. Motivasi
keluarga untuk menyebutkan tanda dan gejala hipertensi yang dialami anggota
keluarga
1.5.2. Bantu
keluarga identifikasi anggota keluarga yang menderita hipertensi
1.5.3.
Beri reinforcement atas hasil keluarga
|
2. Setelah pertemuan 1x15 menit keluarga
mampu mengambil keputusan yang tepat untuk merawat anggota keluarga yang
menderita hipertensi
2.1. Menyebutkan
akibat hipertensi jika tidak segera diatasi
2.2. Mengambil
keputusan yang tepat untuk mengatasi hipertensi pada Ny. J dan Ny. S
|
Respon verbal
Respon afektif
|
Menyebutkan akibat/
komplikasi hipertensi bila tidak diatasi :
1.
Penyakit jantung : gagal jantung
2.
Penyakit ginjal : gagal ginjal
3.
Serangan stroke
Keluarga
memutuskan untuk merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.
|
2.1.1 Diskusikan
dengan keluarga tentang akibat hipertensi jika tidak diatasi dengan lembar
balik atau leaflet
2.1.2
Beri kesempatan keluarga bertanya
2.1.3 Tanyakan
kembali hal yang telah dijelaskan
2.1.4
Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar
2.2.1. Memotivasi
anggota keluarga dalam mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga
yang menderita hipertensi
2.2.2. Beri
reinforcement positif atas minat keluarga.
|
|||
3.
Setelah pertemuan 1 x 20 menit keluarga mampu
merawat anggota keluarga dengan hipertensi dengan
mampu :
3.1
Menyebutkan cara-cara pencegahan
hipertensi
3.2 Menyebutkan 4 cara perawatan
penderita hipertensi
3.3 Mendemonstrasikan
cara pembuatan obat tradisional untuk penderita hipertensi dengan menggunakan
daun seledri
|
Respon
verbal
Respon verbal
Respon
psikomotor
|
Menyebutkan 4 dari 6 pencegahan
hipertensi :
1.
Membatasi konsumsi garam dan makanan
berlemak
2.
Menghindari merokok
3.
Olah raga secara teratur
4.
Memeriksa tekanan darah secara teratur
(sebulan sekali)
5.
Menghindari stress
6.
Istirahat, hidup tenang dan rekreasi
Menyebutkan 4
cara pera watan penderita hipertensi
1.
Minum obat sesuai anjuran
2.
Mengurangi garam dalam makanan
3.
Hidup teratur dan tenang
4.
Olahraga teratur
Cara pembuatan obat tradisional
untuk hipertensi :
Daun seledri
(20 batang / seikat kecil) dicuci sampai bersih. Masak dengan 2 gelas air
sampai tersisa ½ gelas, angkat dinginkan kemudian diminum beserta ampasnya.
Minum 2 x sehari
|
3.1.1 Diskusikan dengan keluarga tentang
cara pencegahan hipertensi dengan lembar balik atau leaflet
3.1.2
Beri kesempatan keluarga bertanya
3.1.3 Tanyakan
kembali hal yang telah dijelaskan
3.1.4
Beri reinforcement atas jawaban yang benar
3.2.1 Diskusikan
dengan keluarga tentang cara perawatan penderita hipertensi dengan lembar
balik atau leaflet
3.2.2
Beri kesempatan keluarga bertanya
3.2.3 Tanyakan
kembali hal yang telah dijelaskan
3.2.4
Beri reinforcement atas jawaban yang benar
3.3.1.
Demonstrasikan dengan keluarga cara pembuatan obat tradisional bagi
penderita
3.3.2. Beri
kesempatan keluarga bertanya
3.3.3. Beri
kesempatan keluarga mendemonstrasikan kembali cara pembuatan obat tradisional
3.3.4. Beri
reinforcement atas jawaban yang benar
|
|||
4. Setelah 1 x 10 menit pertemuan,
keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang sesuai untuk penderita hipertensi
dengan mampu :
4.1 Menyebutkan
lingkungan yang dapat menyebabkan tekanan darah naik
4.2 Menyebutkan
cara modifikasi lingkungan yang sesuai untuk penderita hipertensi
|
Respon verbal
Respon verbal
|
Lingkungan
yang dapat meningkatkan tekanan darah:
1. Kerja
berlebihan
2. Keadaan
rumah yang tidak rapi
3. Anak-anak
nakal
4. Banyak
pikiran
5. Kurang
istirahat
Menyebutkan modifikasi lingkungan untuk penderita hipertensi :
1.
Menciptakan lingkungan yang tenang dan
teratur
2.
Bila anggota keluarga sudah mengalami
pandangan kabur ciptakan lingkungan yang aman (tidak licin), pencahayaan
cukup, pegangan, rumah tertata baik
|
4.1.1. Diskusikan
dengan keluarga tentang hal-hal yang dapat meningkatkan tekanan darah
4.1.2. Beri
kesempatan keluarga bertanya
4.1.3. Tanyakan
kembali hal yang telah dijelaskan
4.1.4. Beri
reinforcement atas jawaban yang benar
4.2.1. Diskusikan
dengan keluarga tentang modifikasi lingkungan yang tepat untuk penderita
hipertensi
4.2.2. Beri
kesempatan keluarga bertanya
4.2.3. Tanyakan
kembali hal yang telah dijelaskan
4.2.4. Beri
reinforcement atas jawaban yang benar
|
|||
Kamis
26/07/12
Jam 20.00 WIB
|
2. Ketidak
efektifan bersihan jalan nafas pada keluaraga Tn. K khususnya pada An. N b/d Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang sakit ISPA.
|
Setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x
kali tatap muka
diharapkan jalan nafas kembali efektif pada keluarga Tn. K terutama An. N
|
Setelah
dilakukan pertemuan selama 1 x 30 menit, keluarga mampu:
1. Mengenal ISPA, dengan mampu:
1.1 Menjelaskan pengertian ISPA
|
Respon Verbal
|
Menjelaskan pengertian Pengertian ISPA adalah infeksi saluran pernafasan akut
atau sering disebut dengan batuk pilek.
|
1.1.1. Kaji pengetahuan keluarga tentang pengertian ISPA.
1.1.2. Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian ISPA.
1.1.3. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
jelas.
1.1.4.Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan.
1.1.5.Berikan reinforcement positif atas jawaban yang
benar.
|
1.2 Menyebutkan
penyebab ISPA |
Respon verbal
|
Penyebab ISPA adalah
virus
|
1.2.1. Kaji pengetahuan keluarga tentang penyebab ISPA.
1.2.2. Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab ISPA.
1.2.3. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
jelas.
1.2.4.
Tanyakan kembali hal
yang telah dijelaskan.
1.2.5.
Berikan reinforcement
positif atas jawaban yang benar.
|
|||
1.3 Menyebutkan
tanda
dan gejala ISPA |
Respon Verbal
|
Menyebutkan 2 dari 3
tanda dan gejala ISPA :
a.
Pilek.
b.
Batuk kadang bersin.
c.
Anak yang lebih besar terdapat keluhan nyeri otot,
pusing dan tidak nafsu makan.
|
1.3.1. Kaji pengetahuan keluarga tentang tanda dan gejala ISPA.
1.3.2. Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala ISPA.
1.3.3. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
jelas.
1.3.4. Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan.
Berikan reinforcement positif atas jawaban yang
benar.
|
|||
1.4 Menyebutkan cara
penularan ISPA |
Respon Verbal
|
Menyebutkan 2 cara
penularan ISPA:
a.
Percikan ludah dari bersin atau batuk.
b.
Ingus yang dikeluarkan penderita.
|
1.4.1. Kaji pengetahuan keluarga tentang cara penularan ISPA.
1.4.2. Diskusikan dengan keluarga tentang cara penularan ISPA.
1.4.3. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
jelas.
1.4.4.
Tanyakan kembali hal
yang telah dijelaskan.
1.4.5.
Berikan reinforcement
positif atas jawaban yang benar.
|
|||
1.5 Menyebutkan Cara
pencegahan ISPA |
Respon Verbal
|
Menyebutkan 3 dari 4
cara pencegahan ISPA:
a.
Hindarkan anak dari makanan yang mengandung
minyak.
b.
Sediakan makanan yang bergizi.
c.
Jagalah kebersihan tubuh.
d.
Gunakan tutup hidung.
|
1.5.1. Kaji pengetahuan keluarga tentang cara penularan ISPA.
1.5.2. Diskusikan dengan keluarga tentang cara penularan ISPA.
1.5.3. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
jelas.
1.5.4.
Tanyakan kembali hal yang
telah dijelaskan.
1.5.5.
Berikan reinforcement
positif atas jawaban yang benar.
|
|||
2. Mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat dengan:
2.1.
Menjelaskan akibat lanjut dari ISPA yang tidak segera diatasi
|
Respon Verbal
|
Menyebutkan
3 akibat lanjut dari ISPA :
a. TBC.
b. Radang paru-paru.
c. Bronkhitis.
Batuk kronis
|
2.1.1 Kaji pengetahuan keluarga tentang akibat ISPA.
2.1.2 Beri penjelasan kepada keluarga tentang akibat ISPA yang tidak segera
diatasi.
2.1.3 Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.
2.1.4 Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan.
2.1.5
Berikan reinforcement
positif atas jawaban yang benar.
|
|||
2.2. Keluarga mampu mengambil
keputusan untuk mengatasi ISPA pada anggota keluarga
|
Respon afektif
|
Keluarga mengambil keputusan yang tepat dalam
mengatasi masalah ISPA.
|
2.2.1. Berikan motivasi pada
keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah ISPA.
2.2.2. Beri reinforcement positif
atas keputusan keluarga untuk mengatasi masalah ISPA pada anggota keluarga.
|
|||
3.
Keluarga mampu merawat anggota
keluarga yang mengalami ISPA
3.1. Menyebutkan cara perawatan
ISPA
|
Respon verbal
|
Menyebutkan 5 dari 7
cara perawatan ISPA :
a. Anjurkan kepada
penderita untuk tidak terlalu beraktifitas yang terlalu menyita tenaga.
b. Jaga asupan nutrisi dan
cairan yang cukup untuk membantu proses penyembuhan.
c. Berikan pakaian yang sesuai dengan
keadaan, jika ada demam dianjurkan pakaian yang tipis atau longgar, jika
penderita menggigil berikan pakaian tebal atau hangat.
d. Ajarkan cara batuk atau membuang sekret
yang benar.
e. Berikan obat atau terapi yang sesuai
dengan kondisi penderita dari tenaga kesehatann atau dokter, dapat diberikan
obat bebas sesuai label obat.
f. Pantau kondisi umum penderita, waspadai
adanya kondisi buruk segera hubungi
tenaga kesehatan.
g. Berikan waktu istirahat yang lebih untuk
membantu proses penyembuhan.
|
5.1.1. Kaji pengetahuan keluarga tentang cara perawatan ISPA.
5.1.1. Beri penjelasan kepada keluarga tentang cara perawatan ISPA.
5.1.1. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.
5.1.1. Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan.
5.1.1. Berikan reinforcement positif atas jawaban yang benar.
|
|||
3.2. Mendemonstrasikan
cara
pembuatan obat tradisional untuk ISPA |
Respon
psikomotorik
|
Cara merawat ISPA dengan obat tradisional adalah
- Jeruk
nipis diperas dan diambil airnya, kurang lebih 1.5 sdm.
- Kemudian
dicampurkan dengan 4 sdm madu dan 5 sdm air matang.
- Kemudian
semua bahan dicampur dan dipanaskan serta diminumkan selagi hangat.
|
3.2.1. Ajarkan pada keluarga cara
pembuatan obat tradisional untuk ISPA.
3.2.2. Motivasi keluarga untuk
mendemonstrasikan kembali latihan pembuatan obat tradisional untuk ISPA.
3.2.3. Beri reinforcement positif
atas usaha keluarga.
|
|||
4. Memodifikasi
lingkungan untuk mengatasi masalah ISPA dengan :
4.1. Menyebutkan lingkungan yang
dapat menyebabkan ISPA.
|
Respon
verbal
|
Menyebutkan minimal 3 dari 4 lingkungan yang
menyebabkan ISPA adalah
a.
Ventilasi yang kurang (jendela rumah jarang
dibuka)
b.
Terdapat polusi misalnya asap rokok, asap bekas
pembakaran sampah
c.
Perabotan rumah yang kotor (berdebu)
d.
Membersihkan lantai rumah yang hanya disapu.
|
4.1.1. Kaji pengetahuan keluarga
tentang cara modifikasi lingkungan untuk mengatasi masalah ISPA.
4.1.2. Berikan penjelasan pada
keluarga tentang cara modifikasi lingkungan untuk mengatasi masalah ISPA.
4.1.3. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.
4.1.4. Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan.
4.1.5. Motivasi keluarga untuk menerapkan
cara yang telah diterapkan.
4.1.6. Beri reinforcemen positif pada
keputusan keluarga untuk mengatasi masalah ISPA pada anggota keluarga.
|
|||
4.2. Melakukan penataan lingkungan rumah untuk mengatasi masalah ISPA.
|
Respon psikomotorik
|
Penataan rumah yaitu
a.
Selalu membuka ventilasi rumah (seperti jendela).
b.
Membersihkan perabotan rumah dari debu.
c.
Tidak merokok dan tidak membakar sampah
|
4.2.1. Ajarkan pada keluarga
melakukan penataan rumah.
4.2.1. Motivasi keluarga untuk
melakukan penataan lingkungan rumah.
4.2.1. Beri reinforcement positif
atas usaha keluarga.
|
|||
5.
Memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan :
5.1. Menyebutkan pelayanan kesehatan untuk pengobatan dan
perawatan ISPA.
|
Respon verbal
|
Tempat pemeriksaan
dan pengobatan ISPA :
a.
Puskesmas
b.
Rumah Sakit
c.
Dokter Swasta
|
5.1.1. Kaji pengetahuan keluarga tentang pelayanan kesehatan untuk pengobatan
dan perawatan ISPA.
5.1.2. Beri penjelasan kepada keluarga tentang pelayanan kesehatan untuk
pengobatan dan perawatan ISPA.
5.1.3. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.
5.1.4. Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan.
5.1.5. Berikan reinforcement positif atas jawaban yang benar.
|
|||
5.2. Melakukan control masalah kesehatan ISPA ke pelayanan kesehatan
terdekat.
|
Respon psikomorik
|
Keluarga mau
memeriksakan anggota keluarganya yang mengalami ISPA ke Puskesmas.
|
5.2.1.Ajarkan pada keluarga
melakukan penataan rumah.
5.2.2.Motivasi keluarga untuk
melakukan penataan lingkungan rumah.
5.2.3.Beri reinforcement positif
atas usaha keluarga.
|