Selasa, 21 Agustus 2012

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN BALITA



ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TAHAP PERKEMBANGAN  KELUARGA DENGAN BALITA DI RT 02 / RW VII  DUSUN KARANG MALANG DESA BATUSARI KECEMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK







DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR STAGE KEPERAWATAN KELUARGA PADA PROGRAM PROFESI NERS
DISUSUN OLEH :
ABDUL MUTALIB LESNUSSA, S.Kep
G3A011118

PEMBIMBING :
Ns. HERYANTO A. N., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom

PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2012


A.    Pengkajian
1.            Data umum
a.       Nama kepala keluarga    : Tn.K
b.      Umur                              :  24 tahun
c.       Alamat                           :  Rw 07/ Rt 02 Desa Karang Malang               
                                          Kelurahan Batusari  Kab Demak
d.      Pekerjaan                        :  Petani
e.       Pendidikan                     :  SMP
f.       Agama                            :  Islam
g.      Suku bangsa                   :  Suku Jawa (jawa tengah)
h.      Komposisi keluarga        :
No
Nama
Gender
Hubungan Keluarga
Umur
Pendidikan
Agama
Pekerjaan
Status Imunisasi
Ket.
BCG
Polio
DPT
Hep
Campak
1.
2.
3.
4.
5
6.
7.
Bp. B
Ny. S
Ny. K
Ny. A
An. S
An. I
An. N
KK
istri
An. mantu
Anak
Anak
Anak
Anak Ny. S
40 th
37 th
24 th
19 th
15 th
11 th
7 bln
SD
SD
SMA
SMP
SMP
SD
-
Islam
Isalam
Isalam
Islam
Islam
Islam
islam
Sawasta
Sawasta
-
Swasta
Sekolah
-


V
V
V
V
V


V
V
V
V
V


V
V
V
V
V


V
V
V
V
V


V
V
V
V


Lengkap
Lengkap
Lengkap
lengkap
Belum lengkap

i.        Status imunisasi anggota keluarga balita
Ibu A melakukan persalinan An N di bidan dan mendapatkan imunisasi BCG (1), Hepatitis B (1), dan polio (1). Dan setelah itu An N  sudah mendapat imunisasi di Puskesmas dan karena umur An. N baru 7 bulan sehingga belum bisa mendapatkan imunisasi campak sehingga Ny. A mengatakan tunggu sampai An. N berumur 9 bulan baru dibawa ke puskesmas untuk  mendapatkan imunisasi campak.

j.        Genogram



 

 














k.      Tipe keluarga : Extended Family (Keluarga Besar)
Tipe keluarga bpk. K yaitu Extended family karena bpk. K tinggal bersama istri, anak dan anak yang sudah menikah dengan tahap keluarga dengan Balita.
l.        Aktivitas rekreasi keluarga         :
Aktivitas rekreasi keluarga bpk. K yang sering dilakukan adalah menonton televisi bersama dan mendengarkan radio. Keluarga bpk K hampir tiap malam menonton televisi bersama dan mendengarkan radio ketika pagi hari saat bpk K dan ibu K memasak atau mencuci.



2.            Tahap perkembangan keluarga
a.       Tahap perkembangan kelaurga saat ini
Tahap pekembangan keluarga Bp. K saat ini yaitu keluarga dengan Balita. Keluarga Bp.K dan Ny. A baru mempunyai ank 1 yang berumur 7 bulan yang tinggal bersama dengan orang tuanya yaitu Bp.B


b.      Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tugas Perkembangan
Terpenuhi
Tidak terpenuhi
  • Membalikkan badan
-
  • Bermain dengan tangan dan kaki
-
  • Mulai mengoceh
-
c.       Riwayat keluarga besar
Bpk. B dan ibu S tidak memiki penyakit keturunan dan sakit yang diderita oleh bpk B maupun ibu B seperti batuk dan flu. Pengobatan yang dilakukan keluarga bpk. B ketika menderita sakit hanya mengkonsumsi obat yang di beli di warung, dan Bp.K dan Ibu A tidak memiliki penyakit keturunan dan sakit yang diderita Bp.K Dn Ibu.A seperti batuk dan flu dan  An N pernah 1 bulan  yang lalu pernah menderita panas dan batuk. Keluarga juga tidak membawanya ke pelayanan kesehatan namun dibawa ke dukun atau kyai.
d.      Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga dari bpk K maupun dari ibu A tidak mempunyai penyakit keturunan maupun penyakit menular.


3.            Lingkungan
a.       Karasteristik rumah
1.     
JALAN
RAYA
Denah rumah
   F                             
                       A                             D                         




       E                C                         A                      B

Keterangan :
A   :Kamar tidur
B   :Ruang tamu
C   :Tempat makan
D   :Ruang keluarga
E    :Dapur
F    :PDAM dan kamar mandi
2.      Keadaan lingkungan dalam rumah
Rumah terdiri dari beberapa ruang yaitu ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga, dapur, kamar mandi. Rumah terlihat bersih tapi kurang rapi. Bpk. K dan Ibu A menggunakan barang-barang elektronik yaitu televise dan radio.
3.      Keadaan lingkungan di luar rumah
a)      Pemanfaatan halaman
Rumah bpk K dan Ibu A mempunyai  halaman yang luas dan mempunyai 6 pot tanaman bunga.
b)      Sumber air minum
Sumber air minum yang digunakan dari PDAM. PDAM juga digunakan untuk mencuci, mandi, dan kebutuhan sehari-hari lainya berasal dari air PDAM.

c)      Pembuangan air kotor
Pembuangan air kotor keluarga bpk.K dialirkan ke saluran air (selokan) yang menuju ke kebun.
d)     Pembuangan sampah
Pembuangan sampah keluarga bpk. K dibuang di belakang rumah yang sudah di buat “luwangan”.
e)      Jamban
Bpk K sudah mempunyai jamban (WC tertutup) dan seputank sendiri
f)       Sumber pencemaran
Rumah bpk K teletak ditengah-tengah pemukiman warga tetapi di sekeliling rumahnya tidak ada warga yang memproduksi tahu maupun tempe sehingga tidak ada pencemaran udara. Pencemaran bunyi di rumahnya ada ketika ada tetangga yang mengadakan acara pernikahan atau khitanan, salain itu teriakan anak kecil atau tetangga sebelahnya. Pencemaran air tidak ada karena jarak septi tank dan sumur dari keluarga bpk K cukup jauh.
g)      Sanitasi rumah
Rumah keluarga bpk K terdapat kamar mandi dan setiap ruangan juga terdapat jendela.
b.      Karakteristik tetangga dan komunitas
Tempat tinggal bpk. K dan Ny.A terletak di desa yang cukup dekat dari kecamatan dengan tipe tempat tinggal pemukiman warga. Rumah-rumah warga saling berdekatan dan setiap warga saling mengenal. Rapat Rt/ Rw dan pengajian dilakukan setiap sebulan sekali. Bpk. K dan Ny. A aktif ikut kumpulan Rt dan pengajian.
c.       Mobiltas geografi keluarga
Keluarga bpk K semenjak menikah sudah tinggal di desa Karang Malang Rw 07/Rt 02  yang rumahnya merupakan rumah dari orang tua ibu A dan tinggal bersama orang tua Ibu. A..
d.      Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga bpk. K berkumpul dengan anggota keluarga setiap hari. Keluarga bpk. K mempunyai kebiasaan makan bersama dan kegiatan pada malam hari yaitu menonton TV bersama. Keluarga bpk K berkumpul dengan keluarganya setiap setahun sekali saat lebaran tiba karena orang tuanya tinggal di Jakarta.
e.       Sistem pendukung keluarga
Keadaan bpk. K dan ibu A sekarang dalam keadaan sehat. Tetapi tempat pelayanan kesehatan dari rumahnya jauh. Keluarga mempunyai kamar mandi, WC, setiap ruang ada jendelanya, setiap 2 minggu rumah baru dibersihkan. Selain itu alat transportasi yang mendukung ada sepeda dan sepeda motor.

4.            Struktur kekuatan keluarga
a.       Pola komunikasi
Keluarga berkomunikasi setiap hari dengan mengguankan bahasa jawa dan sering dilakukan secara lisan dan langsung. Frekuensi berkomunikasi dengan anggota keluarga juga banyak karena setiap hari berkumpul.
b.      Struktur kekuatan keluarga
Pengambilan keputusan dalam keluarga bpk. K dan Ibu.A dimulai dengan berdikusi terlebih dahulu. Ketika ada masalah atau pengambilan keputusan untuk tempat tinggal dan pekerjaan juga dilakukan dengan musyawarah.
c.       Struktur peran formal dan informal
Peran yang dijalankan di keluarga bpk K sudah sesuai dengan peranya masing-masing dan tidak ada konflik peran. Model peran dalam keluarga bpk K yaitu bpk K karena anak-anaknya lebih sering meniru perilaku bapaknya dan lebih dekat dengannya.


d.      Nilai dan norma
Nilai dan norma yang dianut sesuai dengan agama dan yang ada dimasyarakat. nilai dan norma yang dianut. Keluarga juga selalu menjalankan sholat wajib dan ngaji.

5.            Fungsi keluarga
a.       Fungsi biologis
1)      Keadaan kesehatan
Anggota keluarga bpk K dalam keadaan sehat. Tidak ada laporan mengenai keluhan kesehatan.
2)      Kebersihan perseorangan
Kebersihan perseorangan dari keluarga bpk. K dilihat dari bajunya bersih. Seluruh anggota juga setiap hari mandi dan menggosok giginya.
3)      Penyakit yang sering diderita
Penyakit yang sering diderita seperti batuk dan flu.
4)      Penyakit keturunan
Keluarga dari bpk. K maupun dari ibu A tidak ada penyakit keturunan.
5)      Penyakit kronis/menular
Bpk. K dan ibu A tidak punya penyakit kronis atau menular.
6)      Kecatatan
Anggota keluarga bpk K tidak ada yang memiliki kecatatan.
7)      Pola makan
Kebiasaan makan keluarga setiap hari makan 2 kali.
8)      Pola istirahat
Pola istirahat keluarga bpk K dan Ibu.A  hampir setiap hari seluruh anggota tidur pukul 21.00 kecuali kalau ada acara seperti menonton sepak bola atau ada pengajian anggota keluarga tidur setelah acaranaya selesai. Ibu A dan An N setiap hari tidur siang.
b.      Fungsi psikologis
1)      Keadaan emosi
Keadaan emosi dari keluarga bapak K semua anggota keluarganya bisa mengontrol emosinya. Ketika sedih maupun senang anggota keluarga bisa mengendalikan emosinya sehingga tidak ada ekspresi yang berlebihan.
2)      Kebiasaan buruk
Kebiasaan buruk An N sering menangis apabila diganggu oleh orang lain dan An.N apabila di gendong sama orang lain sering menangis.
3)      Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan di keluarga bpk. K diawali dengan musyawarah terlebih dahulu.
4)      Ketergantungan obat/bahan
Keluarga bpk K tidak memiliki ketergantungan terhadap obat.
5)      Mencari pelayanan kesehatan
Ketika salah anggota keluarganya ada yang sakit seperti batuk atau flu di beli obat di warung dan apabila tidak sembuh-sembuh baru di bawa ke tempat pelayanan kesehatan.
c.       Fungsi sosial
1)      Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan bpk. K  lulus SMA, ibu A lulus SMP, dan An T belum sekolah.
2)      Hubungan interkeluarga
Hubungan interkeluarga baik yang dibuktikan dengan komunikasi keluarga yang lancar dan adanya keterbukaan satu sama lain.
3)      Hubungan dengan orang lain
Hubungan dengan tetangga baik karena keluarga juga saling mengenal dan saling membantu ketika ada yang membutuhkan. Kerja bakti juga sering diikuti oleh keluarga bpk B.
4)      Kegiatan organisasi sosial
Kegiatan organisasi sosial yang di ikuti adalah perkumpulan RT dan pengajian di desa setempat.
d.      Fungsi spiritual
1)      Kegiatan ibadah
Keluarga jarang melalukan sholat dimushola tetapi setiap ada pengajian ibu K mengikuti. Keluarga menjalankan sholat dirumah. Selain itu sering melakukan ziarah kubur ke makam.
2)      Keyakinan kesehatan
Keluarga bpk K ketika ada anggota keluarga yang sakit di beri obat di warung dan kalau tidak sembuh baru dibawa ke tempat pelayanan kesehatan.
e.       Fungsi kultural
1)      Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dalam keluarga diawali dengan musyawarah.
2)      Adat yang berpengaruh terhadap kesehatan
Keluarga bapak K dan Ibu. A mengatakan tidak ada adat kepercayaan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
3)      Tabu-tabu
Keluarga bpk. K sudah menganggap tidak ada hal yang tabu.
f.       Fungsi reproduksi
Ibu A tidak menggunakan alat kontrasepsi dan keluarga bpk W masih menginginkan punya anak lagi. Ibu K tidak menggunakan alat kontrasepsi KB setelah punya anak pertama.
g.      Fungsi ekonomi
1)      Penghasilan
Penghasilan keluarga bpk K dari usahanya yaitu Rp. 800.000,00 perbulan.


2)      Keadaan ekonomi
Keadaan ekonomi dari keluarga bpk W dilihat dari penghasilan rata-ratanya Rp. 800.000,00/bulan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan gaya hidup sederhana
3)      Keadaan sosial ekonomi
Keadaan sosial ekonomi bpk. K yang dilakukan ketika bulan puasa dengan membayar zakat.
h.      Fungsi afektif
Anggota keluarga bpk K dan Ibu A tinggal dalam satu rumah, dengan anaknya, Bp.B, Ibu S dan 2 saudara laki-laki dari Ibu A. jadi jumlah keluarga yang berada di dalam satu rumah Bp. K ada 7 orang dan mereka merasa saling memiliki satu sama lain. Antar anggota keluarga mendukung semua kegiatan yang akan dilakukan oleh anggota keluarganya selagi itu masih dalam kegiatan yang positif.
i.        Fungsi perawatan kesehatan keluarga
1)      Mengenal masalah
Keluarga bpk. K belum mampu mengenali masalah yang terjadi pada keluarganya.
2)      Mengambil keputusan yang tepat
Pengambilan keputusan pada keluarga bpk. K diawali dengan musyawarah terlebih dahulu dan untuk pengambilan keputusan terhadap masalah kesehatan pada keluarga bpk. K sudah mempunyai kebiasaan ketika salah satu anggota keluarga sakit akan diberi obat di warung dan dibawa ke pelayanan kesehatan / puskesmas.
3)      Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga bpk. k selalu merawat anggota keluarga yang sakit walaupun tidak tahu penyebab sakitnya.
4)      Memelihara lingkungan yang mendukung kesehatan
Keluarga bpk. K selalu membersihkan lingkungan rumah setiap hari tetapi penataan barang-barangnya kurang rapi.

5)      Memanfaatkan fasilitas kesehatan
Keluarga bpk. K kurang memanfaatkan pelayanan kesehatan karena pada saat An. N sakit msih membeli obat di warung dan apabila tidak sembuh baru dibawa ke tempat pelayanan kesehatan.

6.            Stressor dan mekanisme koping
a.       Stressor jangka panjang dan pendek
Stressor jangka panjang dari keluarga bpk. K yaitu An N yang sudah berumur 7 bulan tetapi belum bisa duduk dengan sendiri.
b.      Kemampuan berespon terhadap stressor
Keluarga mampu menyadari adanya masalah tetapi keluarga tidak mengetahui penyebab sakit dan keterlambatan perkembangan An N. Keluarga juga tidak mengetahui cara menyeselaikan masalahnya..
c.       Strategi koping yang digunakan
Keluarga berdiskusi dalam menyelesaikan masalah.
d.      Strategi adaptasi disfungsional















7.            Pemeriksaan fisik
Px Fisik
Nama anggota keluarga
Tn. B
Ny. S
Tn.K
Ny.A
An. S
An. I
An. N
TD
130/90 mmHg
160/100 mmHg
170/100 mmHg
120/70 mmHg
120/80 mmHg
110/90 mmHg
--
N
88 x/mnt
80/mnt
80 x/mnt
88 x/mnt
80 x/mnt
78x/mnt
78x/mnt
RR
20 x/mnt
24 x/mnt
20 x/mnt
20 x/mnt
20 x/mnt
20x/mnt
20x/mnt
BB
55 Kg
65 Kg
45 Kg
45 Kg
56 Kg
48 kg
30 kg
Kepala
Mesocepal
Mesocepal
Mesocepal
Mesocepal
Mesocepal
Mesocepal
Mesocepal
Rambut
Kulit kepala bersih, rambut hitam, tidak mudah dicabut.
Kulit kepala bersih, rambut hitam, tidak mudah dicabut.

Kulit kepala bersih, rambut beruban, tidak mudah dicabut.
Kulit kepala bersih, rambut hitam, tidak mudah dicabut.
Kulit kepala bersih, rambut hitam, tidak mudah dicabut.
Kulit kepala bersih, rambut hitam, tidak mudah dicabut.

Konjungtiva
Tidak anemis
Tidak anemis
Tidak anemis
Tidak anemis
Tidak anemis
Tidak anemis
Tidak anemis
Sklera
Tidak ikterik
Tidak ikterik
Tidak ikterik
Tidak ikterik
Tidak ikterik
Tidak ikterik
Tidak ikterik
Lensa
Tidak keruh
Tidak keruh
Tidak keruh
Tidak keruh
Tidak keruh
Tidak keruh
Tidak keruh
Hidung
Tidak ada polip
Tidak ada polip
Tidak ada polip
Tidak ada polip
Tidak ada polip
Tidak ada polip
Tidak ada polip
Telinga
Tidak ada impaksi serumen
Tidak ada impaksi serumen
Tidak ada impaksi serumen
Tidak ada impaksi serumen
Tidak ada impaksi serumen
Tidak ada impaksi serumen
Tidak ada impaksi serumen
Mulut
Mukosa bibir lembab
Mukosa bibir lembab
Mukosa bibir lembab
Mukosa bibir lembab
Mukosa bibir lembab
Mukosa bibir lembab
Mukosa bibir lembab
Leher
Tdk ada pembesaran kelenjar thyroid.
Tdk ada pembesaran kelenjar thyroid
Tdk ada pembesaran kelenjar thyroid
Tdk ada pembesaran kelenjar thyroid.
Tdk ada pembesaran kelenjar thyroid.
Tdk ada pembesaran kelenjar thyroid.
Tdk ada pembesaran kelenjar thyroid.
Dada
Pengembangan dada simetris, tidak ada suara napas tambahan, bunyi jantung I,II normal.
Pengembangan dada simetris, tidak ada suara napas tambahan, bunyi jantung I,II normal.

Pengembangan dada simetris, tidak ada suara napas tambahan, bunyi jantung I,II normal.
Pengembangan dada simetris, tidak ada suara napas tambahan, bunyi jantung I,II normal.
Pengembangan dada simetris, tidak ada suara napas tambahan, bunyi jantung I,II normal.
Pengembangan dada simetris, tidak ada suara napas tambahan, bunyi jantung I,II normal.
Pengembangan dada simetris, tidak ada suara napas tambahan, bunyi jantung I,II normal.
Abdomen
Perut datar, bising usus nornal 7 x/menit (n=5-20 x/menit), suara tympani, tidak ada nyeri.
Perut datar, bising usus nornal 7 x/menit (n=5-20 x/menit), suara tympani, tidak ada nyeri.
Perut datar, bising usus nornal 7 x/menit (n=5-20 x/menit), suara tympani, tidak ada nyeri.
Perut datar, bising usus nornal 7 x/menit (n=5-20 x/menit), suara tympani, tidak ada nyeri.
Perut datar, bising usus nornal 7 x/menit (n=5-20 x/menit), suara tympani, tidak ada nyeri.
Perut datar, bising usus nornal 7 x/menit (n=5-20 x/menit), suara tympani, tidak ada nyeri.
Perut datar, bising usus nornal 7 x/menit (n=5-20 x/menit), suara tympani, tidak ada nyeri.

Ekstremitas
Tidak ada edema, kekuatan otot +, tonus otot baik

Tidak ada edema, kekuatan otot +, tonus otot baik

Tidak ada edema, kekuatan otot baik. tonus otot baik

Tidak ada edema, kekuatan otot +, tonus otot baik

Tidak ada edema, kekuatan otot +, tonus otot baik

Tidak ada edema, kekuatan otot +, tonus otot baik

Tidak ada edema, kekuatan otot +, tonus otot baik

Kulit
Sawo matang
Sawo matang
Sawo matang
Sawo matang
Sawo matang
Sawo matang
Sawo matang
Turgor kulit
Turgor kulit kenyal
Turgor kulit kenyal
Turgor kulit kenyal
Turgor kulit kenyal
Turgor kulit kenyal
Turgor kulit kenyal
Turgor kulit kenyal


8.            Harapan keluarga
a.       Keluarga Tn. K dan Ny. A yaitu An N segera ingin mengetahuai cara untuk mengobati An. N agar tidak batuk dan flu lagi dan sembuh seperti semula.
b.      Keluarga Tn. K dan Ny. A yaitu bisa menangani Ny. S yang mengalami hipertensi.









B.     Analisa data
No.
Hari / tanggal
Data Fokus
Masalah Keperawatan
Paraf
1.
Minggu
22/07 /12
08.30 WIB
Data Subjektif:
Ø Keluarga Tn. K mengatakan bahwa ibu mertuanya  Ny. S sudah lama menderita hipertensi
Ø Keluarga Tn. K mengatakan bahwa ibu mertuanya Ny. S sudah 1 tahun menderita hiperttensi
Ø Keluarga mengatakan bahwa Ny. S sering merasakan pusing dan terasa pegal di leher bagian belakang.
Ø Keluarga mengatakan Ny. S jika pusing berlebihan, badan terasa lemas dan tidak kuat bangun.
Ø Keluarga mengatakan belum tahu apa itu hipertensi, tanda dan gejala, penyebab, akibat serta merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.
Ø Keluarga mengatakan Ny. S memeriksakan dirinya hanya saat sakit saja..
Data Objektif:
Ø Tekanan darah Ny. S : 160/100 mmHg
Ø N : 80 x/mnt
Ø Cap ref < 3 detik
Ø Konjungtiva tidak anemis
Ø Tidak pucat
Ø Tidak ada sianosis
Ø Ny. S sedang tidak banyak melakukan aktifitas
Gangguan perfusi jaringan serebral pada keluarga Tn. K khususnya pada ibu mertuanya Ny. S b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi
Talib
2.
Selasa
24 /07/12
20.00
WIB
Data Subjektif:

Ø  Ny. A mengatakan bahwa anaknya mengalami batuk pilek selama 3 hari
Ø  Ny. A mengatakan tenggorokannya sakit saat dibuat menelan.
Ø  Ny. A mengatakan hidungnya mengeluarkan sekret yang berwarna kehijau-hijauan.
Ø  Ny. A mengatakan tidak tahu pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta cara perawatan ISPA.
Ø  Ny. A mengatakan bahwa belum tahu akibat lanjut dari ISPA jika tidak segera ditangani.
Ø  Ny. A mengatakan jika anaknya batuk pilek hanya dibelikan obat dari warung.
Ø  Ny. A mengatakan tidak tahu cara memodifikasi lingkungan yang tepat bagi penderita ISPA.
Ø  Ny. A  mengatakan bahwa An. D belum diperiksakan ke pelayanan kesehatan

Data Objektif :

Ø   An. N sering batuk dan bersin dan hidung An. A keluar sekret.
Ø  RR An. N : 29 x/menit.
Ø  Perabotan rumah terdapat banyak debu.
Ø  Rumah keluarga An. N dekat dengan jalan raya.
Ø  Keluarga An. N mengolah sampah dengan cara dibakar.
Ø  Keluarga An. N hanya membersihkan lantai rumah dengan cara disapu.

Ketidak efektifan bersihan jalan nafas pada keluaraga Tn. K khususnya pada An. N b/d Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit ISPA
Talib

A.      Skoring Masalah
1.    Gangguan perfusi jaringan cerebral pada keluarga Tn. K khususnya pada ibu mertuanya  Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi’
Kriteria
Skor
Bobot
Nilai
Pembenaran
a.      Sifat masalah: Aktual
3/3
1
1
Pada saat pengkajian Tn N mengalami pusing dan segera memerlukan penanganan yang secepatnya untuk mencegah peningkatan tekanan darah atau terjadinya komplikasi akibat peningkatan tekanan darah.
b.      Kemungkinan masalah dapat diubah :
Hanya sebagian
1/2
2
1
Masalah dapat diatasi sebagian karena keluarga kurang memiliki pengetahuan tentang cara  merawat anggota keluarga yang menderita tekanan darah tinggi.

c.      Kemungkinan masalah dapat dicegah :
Sedang
2/3
1
2/3
Masalah dapat diubah karena penyakit hipertensi meruapakan suatu penyakit yang dapat dipertahanakan dengan menjaga keseim bangan tekanan darah.
d.      Menonjolnya masalah :
Masalah dirasakan tidak perlu ditangani
1/2
1
½
Kebiasaan dalam mengatasi msalah yang sederhana menyebabkan masalah tidak dianggap serius oleh klien dan keluarga
Jumlah


3 1/6

2.    Ketidak efektifan bersihan jalan nafas pada keluaraga Tn. K khususnya pada An. N b/d Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit ISPA.
Kriteria
Skor
Bobot
Nilai
Pembenaran
a.  Sifat masalah :
Aktual
3/3
1
1
Masalah kesehatan yang dialami oleh Tn. K khususnya An. N bersifat actual dan perlu segera ditangani karena bisa menimbulkan memberatnya masalah kesehatan.
b. Kemungkinan masalah dapat diubah :
Mudah
1/2
2
1
Keluarga Tn. K belum mendapatkan informasi yang tepat tentang bagaimana cara merawat anggota keluarga yang sakit, tingkat pendidikan Tn. K hanya lulusan SMA saja.
c.   Kemungkinan masalah dapat dicegah :
Sedang
2/3
1
2/3
Masalah kesehatan yang terjadi pada Tn. K dapat dicegah agar tidak menjadi semakin parah apabila keluarga melalukan tindakan dengan merawat anggota keluarga yang sakit.
d.  Menonjolnya masalah :
masalah dirasakan, tidak segera ditangani
1/2
1
½
Menurut keluarga Tn. K, keluarga merasakan masalah ini termasuk masalah yang besar jika tidak ditangani menimbulkan komplikasi yang lain.
Jumlah


3 1/6


B.       Diagnosa Keperawtan
1.      Gangguan perfusi jaringan cerebral pada keluarga Tn. K khususnya pada ibu mertuanya  Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi’
2.      Ketidak efektifan bersihan jalan nafas pada keluaraga Tn. K khususnya pada An. N b/d Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit ISPA.




C.       Rencana Keperawatan Keluarga
Nama KK             : Tn. K
Alamat                 : RT 02  RW 07 Desa Karang Malang Kelurahan Batursari  Kab. Demak
Tgl
Diagnosa keperawatan keluarga
Tujuan
Kriteria evaluasi
Intervensi
Umum
Khusus
Kriteria
Standar
Senin
23/07/12
Jam 20.00 WIB
1.  Gangguan perfusi jaringan cerebral pada keluarga Tn. K khususnya pada  Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita hiopertensi.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan  selama 3 minggu tidak terjadi gangguan perfusi gangguan perfusi jaringan cerebral.
Setelah  dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 menit, keluarga mampu mengenal masalah kesehatan hipertensi, dengan mampu :
1.   Dapat mengenal hipertensi dengan mampu :
1.1.    Menyebutkan pengertian hipertensi





1.2.    Menyebutkan penyebab hipertensi









1.3.    Menyebutkan jenis-jenis hipertensi










1.4.    Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi








1.5.    Mengidentifikasi keluarga yang menderita hipertensi






Respon verbal






Respon verbal








Respon verbal










Respon verbal












Respon afektif












Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah lebih dari 140/ 100 mmHg





Hipertensi disebabkan oleh :
1.     Stress
2.     Kegemukan
3.     Faktor keturunan
4.     Merokok
5.     Alkohol
6.     Faktor lingkungan : bising, gadung, lingkungan yang tidak rapi


Menyebutkan jenis-jenis hipertensi adalah:
1.       Hipertensi ringan : tekanan darah antara 140 – 159 mmHg
2.       Hipertensi sedang : antara 160 – 179 mmHg
3.       Hipertensi berat : antara 180 – 209 mmHg
4.       Hipertensi berat : diatas 210 mmHg.


Menyebutkan minimal 4 dari 7 tanda dan gejala hipertensi :
1.       Sakit kepela
2.       Pusing
3.       Lemas
4.       Sesak napas
5.       Kesemutan
6.       Kelelahan
7.       Rasa berat di tengkuk

Keluarga mengetahui bahwa Ny. J dan Ny. S menderita hipertensi








1.1.1       Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian hipertensi dengan lembar balik atau leaflet
1.1.2       Beri kesempatan keluarga bertanya
1.1.3       Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan
1.1.4       Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar


1.2.1.    Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab hipertensi dengan lembar balik atau leaflet
1.2.2.    Beri kesempatan keluarga bertanya tentang hal yang belum jelas
1.2.3.    Tanyakan kembali tentang hal yang telah didiskusikan
1.2.4.    Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar        


1.3.1.    Diskusikan dengan keluarga tentang  jenis-jenis hipertensi dengan lembar balik atau leaflet
1.3.2.    Beri kesempatan keluarga bertanya
1.3.3.    Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan
1.3.4.    Beri reinforcement atas jawaban yang benar




1.4.1.     Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala penyebab hipertensi dengan menggunakan lembar balik dan leaflet
1.4.2.     Beri kesempatan keluarga bertanya tentang hal yang belum jelas
1.4.3.     Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan
1.4.4.     Beri reinforcement atas keberhasilan keluarga

1.5.1.     Motivasi keluarga untuk menyebutkan tanda dan gejala hipertensi yang dialami anggota keluarga
1.5.2.     Bantu keluarga identifikasi anggota keluarga yang menderita hipertensi
1.5.3.     Beri reinforcement atas hasil keluarga



2.   Setelah pertemuan 1x15 menit keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi
2.1.    Menyebutkan akibat hipertensi jika tidak segera diatasi






2.2.    Mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi hipertensi pada Ny. J dan Ny. S

Respon verbal








Respon afektif



Menyebutkan akibat/ komplikasi hipertensi bila tidak diatasi :
1.    Penyakit jantung : gagal jantung
2.    Penyakit ginjal : gagal ginjal
3.    Serangan stroke




Keluarga memutuskan untuk merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.



2.1.1   Diskusikan dengan keluarga tentang akibat hipertensi jika tidak diatasi dengan lembar balik atau leaflet
2.1.2   Beri kesempatan keluarga bertanya
2.1.3   Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan
2.1.4   Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar

2.2.1.  Memotivasi anggota keluarga dalam mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi
2.2.2.  Beri reinforcement positif atas minat keluarga.



3.   Setelah  pertemuan 1 x 20 menit keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan hipertensi dengan mampu :           
3.1      Menyebutkan cara-cara pencegahan hipertensi












3.2    Menyebutkan 4 cara perawatan penderita  hipertensi






3.3    Mendemonstrasikan cara pembuatan obat tradisional untuk penderita hipertensi dengan menggunakan daun seledri
Respon verbal











Respon verbal









Respon psikomotor





Menyebutkan 4 dari 6 pencegahan hipertensi :
1.    Membatasi konsumsi garam dan makanan berlemak
2.    Menghindari  merokok
3.    Olah raga secara teratur
4.    Memeriksa tekanan darah secara teratur (sebulan sekali)
5.    Menghindari stress
6.    Istirahat, hidup tenang dan rekreasi


Menyebutkan 4 cara pera watan penderita hipertensi
1.    Minum obat sesuai anjuran
2.    Mengurangi garam dalam makanan
3.    Hidup teratur dan tenang
4.    Olahraga teratur
Cara pembuatan obat tradisional untuk hipertensi :

Daun seledri (20 batang / seikat kecil) dicuci sampai bersih. Masak dengan 2 gelas air sampai tersisa ½ gelas, angkat dinginkan kemudian diminum beserta ampasnya. Minum 2 x sehari



3.1.1    Diskusikan dengan keluarga tentang cara pencegahan hipertensi dengan lembar balik atau leaflet
3.1.2   Beri kesempatan keluarga bertanya
3.1.3   Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan
3.1.4   Beri reinforcement atas jawaban yang benar



3.2.1   Diskusikan dengan keluarga tentang cara perawatan penderita hipertensi dengan lembar balik atau leaflet
3.2.2   Beri kesempatan keluarga bertanya
3.2.3   Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan
3.2.4   Beri reinforcement atas jawaban yang benar






3.3.1.   Demonstrasikan dengan keluarga cara pembuatan obat tradisional bagi penderita
3.3.2.   Beri kesempatan keluarga bertanya
3.3.3.   Beri kesempatan keluarga mendemonstrasikan kembali cara pembuatan obat tradisional
3.3.4.   Beri reinforcement atas jawaban yang benar



4.   Setelah 1 x 10 menit pertemuan, keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang sesuai untuk penderita hipertensi dengan mampu :
4.1      Menyebutkan lingkungan yang dapat menyebabkan tekanan darah naik






4.2   Menyebutkan cara modifikasi lingkungan yang sesuai untuk penderita hipertensi
















Respon verbal






Respon verbal






Lingkungan yang dapat meningkatkan tekanan darah:
1.       Kerja berlebihan
2.       Keadaan rumah yang  tidak rapi
3.       Anak-anak nakal
4.       Banyak pikiran
5.       Kurang istirahat

Menyebutkan modifikasi lingkungan untuk penderita hipertensi :
1.    Menciptakan lingkungan yang tenang dan teratur
2.    Bila anggota keluarga sudah mengalami pandangan kabur ciptakan lingkungan yang aman (tidak licin), pencahayaan cukup, pegangan, rumah tertata baik







4.1.1.   Diskusikan dengan keluarga tentang hal-hal yang dapat meningkatkan tekanan darah
4.1.2.  Beri kesempatan keluarga bertanya
4.1.3.  Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan
4.1.4.  Beri reinforcement atas jawaban yang benar

4.2.1.   Diskusikan dengan keluarga tentang modifikasi lingkungan yang tepat untuk penderita hipertensi
4.2.2.   Beri kesempatan keluarga bertanya
4.2.3.   Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan
4.2.4.   Beri reinforcement atas jawaban yang benar
 Kamis
26/07/12
Jam 20.00 WIB
2.  Ketidak efektifan bersihan jalan nafas pada keluaraga Tn. K khususnya pada An. N b/d Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit ISPA.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x kali tatap muka diharapkan jalan nafas kembali efektif pada keluarga Tn. K terutama An. N
Setelah dilakukan pertemuan selama 1 x 30 menit, keluarga mampu:
1.    Mengenal ISPA, dengan mampu:
1.1    Menjelaskan pengertian ISPA





Respon Verbal

Menjelaskan pengertian Pengertian  ISPA adalah infeksi saluran pernafasan akut atau sering disebut dengan batuk pilek.


1.1.1.   Kaji pengetahuan keluarga tentang pengertian ISPA.
1.1.2.   Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian ISPA.
1.1.3.   Beri kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas.
1.1.4.Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan.
1.1.5.Berikan reinforcement positif atas jawaban yang benar.



      1.2  Menyebutkan    
             penyebab ISPA
Respon verbal
Penyebab ISPA adalah virus

1.2.1.   Kaji pengetahuan keluarga tentang penyebab ISPA.
1.2.2.  Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab ISPA.
1.2.3.  Beri kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas.
1.2.4.  Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan.
1.2.5.  Berikan reinforcement positif atas jawaban yang benar.




     1.3 Menyebutkan tanda
            dan gejala ISPA
Respon Verbal
Menyebutkan 2 dari 3 tanda dan gejala ISPA :
a. Pilek.
b. Batuk kadang bersin.
c.  Anak yang lebih besar terdapat keluhan nyeri otot, pusing dan tidak nafsu makan.
1.3.1.   Kaji pengetahuan keluarga tentang tanda dan gejala ISPA.
1.3.2.   Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala ISPA.
1.3.3.   Beri kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas.
1.3.4.   Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan.
Berikan reinforcement positif atas jawaban yang benar.



       1.4 Menyebutkan cara
               penularan ISPA
Respon Verbal
Menyebutkan 2 cara penularan ISPA:
a.      Percikan ludah dari bersin atau batuk.
b.      Ingus yang dikeluarkan penderita.
1.4.1.  Kaji pengetahuan keluarga tentang cara penularan ISPA.
1.4.2.  Diskusikan dengan keluarga tentang cara penularan ISPA.
1.4.3.  Beri kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas.
1.4.4.  Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan.
1.4.5.  Berikan reinforcement positif atas jawaban yang benar.



       1.5 Menyebutkan Cara
              pencegahan ISPA
Respon Verbal
Menyebutkan 3 dari 4 cara pencegahan ISPA:
a.    Hindarkan anak dari makanan yang mengandung minyak.
b.    Sediakan makanan yang bergizi.
c.    Jagalah kebersihan tubuh.
d.    Gunakan tutup hidung.
1.5.1.   Kaji pengetahuan keluarga tentang cara penularan ISPA.
1.5.2.   Diskusikan dengan keluarga tentang cara penularan ISPA.
1.5.3.   Beri kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas.
1.5.4.   Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan.
1.5.5.   Berikan reinforcement positif atas jawaban yang benar.



2.    Mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat dengan:
2.1.  Menjelaskan akibat lanjut dari  ISPA yang tidak segera diatasi
Respon Verbal
Menyebutkan 3 akibat lanjut dari ISPA :
a.   TBC.
b.   Radang paru-paru.
c.    Bronkhitis.
Batuk kronis
2.1.1    Kaji pengetahuan keluarga tentang akibat ISPA.
2.1.2    Beri penjelasan kepada keluarga tentang akibat ISPA yang tidak segera diatasi.
2.1.3    Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.
2.1.4    Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan.
2.1.5    Berikan reinforcement positif atas jawaban yang benar.



2.2.  Keluarga mampu mengambil keputusan untuk mengatasi ISPA pada anggota keluarga
Respon afektif
Keluarga mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah ISPA.

2.2.1.   Berikan motivasi pada keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah ISPA.
2.2.2.   Beri reinforcement positif atas keputusan keluarga untuk mengatasi masalah ISPA pada anggota keluarga.



3.    Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami ISPA
3.1.  Menyebutkan cara perawatan ISPA




Respon verbal



Menyebutkan 5 dari 7 cara perawatan ISPA :
a. Anjurkan kepada penderita untuk tidak terlalu beraktifitas yang terlalu menyita tenaga.
b. Jaga asupan nutrisi dan cairan yang cukup untuk membantu proses penyembuhan.
c.  Berikan pakaian yang sesuai dengan keadaan, jika ada demam dianjurkan pakaian yang tipis atau longgar, jika penderita menggigil berikan pakaian tebal atau hangat.
d. Ajarkan cara batuk atau membuang sekret yang benar.
e.  Berikan obat atau terapi yang sesuai dengan kondisi penderita dari tenaga kesehatann atau dokter, dapat diberikan obat bebas sesuai label obat.
f.  Pantau kondisi umum penderita, waspadai adanya  kondisi buruk segera hubungi tenaga kesehatan.
g.  Berikan waktu istirahat yang lebih untuk membantu proses penyembuhan.




5.1.1.  Kaji pengetahuan keluarga tentang cara perawatan ISPA.
5.1.1.  Beri penjelasan kepada keluarga tentang cara perawatan ISPA.
5.1.1.  Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.
5.1.1.  Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan.
5.1.1.  Berikan reinforcement positif atas jawaban yang benar.



3.2. Mendemonstrasikan cara
        pembuatan obat
        tradisional untuk ISPA
Respon psikomotorik
Cara merawat ISPA dengan obat tradisional adalah
-    Jeruk nipis diperas dan diambil airnya, kurang lebih 1.5 sdm.
-    Kemudian dicampurkan dengan 4 sdm madu dan 5 sdm air matang.
-    Kemudian semua bahan dicampur dan dipanaskan serta diminumkan selagi hangat.
3.2.1.  Ajarkan pada keluarga cara pembuatan obat tradisional untuk ISPA.
3.2.2.  Motivasi keluarga untuk mendemonstrasikan kembali latihan pembuatan obat tradisional untuk ISPA.
3.2.3.  Beri reinforcement positif atas usaha keluarga.



4.    Memodifikasi lingkungan untuk mengatasi masalah ISPA dengan :
4.1.     Menyebutkan lingkungan yang dapat menyebabkan ISPA.



Respon verbal



Menyebutkan minimal 3 dari 4 lingkungan yang menyebabkan ISPA adalah
a.   Ventilasi yang kurang (jendela rumah jarang dibuka)
b.   Terdapat polusi misalnya asap rokok, asap bekas pembakaran sampah
c.    Perabotan rumah yang kotor (berdebu)
d.   Membersihkan lantai rumah yang hanya disapu.




4.1.1.   Kaji pengetahuan keluarga tentang cara modifikasi lingkungan untuk mengatasi masalah ISPA.
4.1.2.   Berikan penjelasan pada keluarga tentang cara modifikasi lingkungan untuk mengatasi masalah ISPA.
4.1.3.   Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.
4.1.4.   Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan.
4.1.5.   Motivasi keluarga untuk menerapkan cara yang telah diterapkan.
4.1.6.   Beri reinforcemen positif pada keputusan keluarga untuk mengatasi masalah ISPA pada anggota keluarga.



4.2.     Melakukan penataan lingkungan rumah untuk mengatasi masalah ISPA.
Respon psikomotorik
Penataan rumah yaitu
a. Selalu membuka ventilasi rumah (seperti jendela).
b. Membersihkan perabotan rumah dari debu.
c.  Tidak merokok dan tidak membakar sampah

4.2.1. Ajarkan pada keluarga melakukan penataan rumah.
4.2.1. Motivasi keluarga untuk melakukan penataan lingkungan rumah.
4.2.1. Beri reinforcement positif atas usaha keluarga.




5.    Memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan :
5.1.     Menyebutkan pelayanan kesehatan untuk pengobatan dan perawatan ISPA.




Respon verbal



Tempat pemeriksaan dan pengobatan ISPA :
a.  Puskesmas
b.  Rumah Sakit
c.  Dokter Swasta





5.1.1.   Kaji pengetahuan keluarga tentang pelayanan kesehatan untuk pengobatan dan  perawatan ISPA.
5.1.2.   Beri penjelasan kepada keluarga tentang pelayanan kesehatan untuk pengobatan dan perawatan ISPA.
5.1.3.   Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.
5.1.4.   Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan.
5.1.5.   Berikan reinforcement positif atas jawaban yang benar.



5.2.     Melakukan control masalah kesehatan ISPA ke pelayanan kesehatan terdekat.
Respon psikomorik
Keluarga mau memeriksakan anggota keluarganya yang mengalami ISPA ke Puskesmas.
5.2.1.Ajarkan pada keluarga melakukan penataan rumah.
5.2.2.Motivasi keluarga untuk melakukan penataan lingkungan rumah.
5.2.3.Beri reinforcement positif atas usaha keluarga.